Buat apa subscribe nawala ini?

Nggak subscribe juga gapapa. Langganan newsletter ini juga nggak ngubah jodoh, rejeki, shio atau tato kalian. Lagian, ada kok hal-hal yang jauh lebih penting dari langganan substack ini, kayak mempersenjatai buruh tani, keukeuh menolak Omnibus Law, nguli buat ngelarin cicilan KPR, ngatamin Qur’an (atau semua episode Doctor Who, jika ente kurang relijius), dan bikin meme.

Hukum berlangganan substack ini baru wajib semisal semua quest di atas udah beres. Terlanjur langganan? kalem, ngebaca ceracau saya hukumnya makruh.

Band/musisi kok dicengin?

Ya nggak semua dicengin juga, Kemoceng!! Band-band yang saya suka bakal ketiban rejeki dalam bentuk pujian dari saya seorang. Tapi, masalahnya, kultur blak-blakan ngereview band itu udah kayak Bacusa. Misalkan nggak dimasukin penangkaran, eksistensinya bisa menguap dengan cepat. Di saat yang sama, statistically speaking (azeek), jumlah band bagus itu pasti selalu lebih sedikit dari band jeblok. Perbandingannya bisa jomplang banget. Contoh kasus: dari semua band yang ngayal jadi The Next Seringai, yang mentas cuma satu toh. Namanya? Komunal! Contoh kasus lagi: Dari semua band yang pengen keren kayak Sumsang Lebam Telak, berapa sih yang lumayan berhasil? nggak ada Bos. Eh ada ding, Sajama Cut tapi itu juga baru di level permukaan doang (baca: nyontek sintaks judul lagunya). Jadi secara sepihak, saya simpulkan secara serampangan: mencemooh band itu lebih highly recommended daripada memasok puja-puji buat mereka.

Konsekuensinya nggak enak sih. Band kalian berpeluang dapat predikat “band jelek/bosok/goreng.” Sedih? monggo, asal jangan lama-lama. Toh, nggak ada salahnya jadi band/musisi jelek, kok. Tahu Lars Ulrich? itu Om-Om di-bully satu semesta, dicap sebagai drummer metal goblok. Meme bertema kecupuan Om Lars main drum bertebaran di internet. Scott Ian—sesama penggiat thrash metal—bikin eufemisme bagus tentang Om Lars. Dia bilang, “Lars bukannya nggak bisa ngedrum, tapi dia cuma bisa ngedrum di Metallica.” Kalian boleh nggak percaya Bumi itu bulat, tapi percaya ini: misalkan saya jadi Om Lars, udah saya tarik itu jenggot kambing Si Ian. Terus, apa si Om Lars ngambek? ya entahlah. Belio nggak pernah curhat soal ini (padahal, DM Instagram saya selalu terbuka). Yang saya tahu: Lars Ulrich mungkin drummer metal paling kaya sejagat!

INTINYA, band kalian itu bisa teruk dan lapuk, tapi di saat yang sama digilai semilyar orang. Keren dan laku itu dua hal yang berbeda, bray!

tldr: Aing nyoba nulis kayak Chuck Klosterman tapi gagal. Taik!

Cengin band gue dong, Bhang!!

Boleh. Kirim link single, EP, LP, Double LP, Kumpulan B-side, Outtakes band kalian ke kelurahan.gembirakata@gmail.com atau mention twitter saya: @kelakardewa (iya-iya, nama email dan akun twitter pretensyes abis. Ya gimana, dibikinnya juga pas saya masih songong. )

Mau kirim CD, Plat atau kaos band kalian? Bisa banget, sob!

Disclaimer
CD, Plat atau Kaos band kalian bakal dijokul bila aing kepepet. Please jangan baper!

Subscribe to Band Lo Jelek!

Numpukin dosa dari ngecengin band lo.

People

Referensi musik mentok di 2012, tapi konstan sange pengen ngecengin kalian.